Kejahatan Di Dunia Perbankan
Kejahatan pada dunia perbankan semakin marak
terjadi belakangan ini, terutama pada kasus ATM (Automatic Teller Machine).
Pada kasus ATM belakangan ini, mesin ATM diberi suatu alat untuk membaca data
kartu elektronik perbankan. Alat itu di sebut dengan skimmer, untuk penggunaan
alat tersebut melakukan proses skimming, Skimming adalah penggunaan secara
fisik reader sekunder untuk menangkap magnetic di belakang kartu kredit atau
kartu debet. Skimmer dan keypad sekundernya digunakan untuk menangkap nomor
account dan PIN ATM di box ATM. Ketika konsumen melakukan transaksi via ATM,
konsumen tidak menyadari bahwa accountnya telah disadap. Kriminalitas ATM ini
dimulai dengan menangkap nomor account ATM di slot ATM card pada umumnya, dan
kemudian skimmer akan merekam informasi account dari ATM card. Setelah selesai
di baca data-data account tersebut, mereka membuat kartu yang sama dengan no
account dan data yang sama pada kartu palsu tersebut. Kemudian kejahatan pada dunia maya untuk Perbankan
erat sekali dengan kasus penggunaan website palsu yang mirip dengan situs asli
yang sering di sebut typo site. Modus kejahatan typo site ini terbilang cukup
unik dan seringkali tidak disadari oleh korbannya. Caranya, pelaku membuat
situs yang memiliki nama yang hampir serupa dengan situs http://klikbca.com/
dibuat samarannya dengan alamat http://clikbca.com/. Hal ini
pernah terjadi pada dunia maya, yang di pelopori oleh steven haryanto. Tetapi
steven Haryanto, hanya menguji saja ketika itu karena banyak sekali nasabah BCA
salah ketik alamat untuk bertransaksi dengan internet banking menjadikan
Nasabah kecurian data tanpa sadar. Typo site dapat dengan mudah dibuat untuk
domain .COM, .NET, .ORG, dan beberapa jenis domain lainnya. Setiap orang bisa
menamakan situsnya tersebut dengan nama apa saja selama domain itu belum
dimiliki orang lain. Dan kemudian si pembeli nama-nama domain yang mirip itu
dapat membuat tampilan situsnya 100% mirip aslinya, sehingga seringkali orang
yang salah ketik tidak menyadari bahwa ia sebenarnya berada di situs yang
salah. Biasanya yang sering disalahgunakan adalah situs-situs dari bank resmi.
Tujuannya tak lain adalah untuk menangkap user ID, password atau data-data
pribadi lainnya. Data-data tersebut kemudian dimanfaatkan untuk melakukan
transaksi illegal. Kejahatan pada dunia perbankan bukan lagi
dianggap sebagai ancaman yang main-main karena dunia perbankkan erat kaitannya
dengan dana nasabah yang berupa uang,deposito, dan barang berharga lainnya
merupakan komoditas utama jasa yang diberikan oleh suatu perbankan kepada
nasabahnya.
KESIMPULAN : Kejahatan pada dunia perbankan semakin marak terjadi belakangan ini, diantaranya;
1. Pada kasus ATM (Automatic Teller Machine).
Pada kasus ATM belakangan ini, mesin ATM diberi suatu alat yang di sebut skimmer, untuk penggunaan alat tersebut melakukan proses skimming, (Skimming adalah penggunaan secara fisik reader sekunder untuk menangkap magnetic di belakang kartu kredit atau kartu debet). Skimmer dan keypad sekundernya digunakan untuk menangkap nomor account dan PIN ATM di box ATM. Modus ini menggunakan proses penyadapan Ketika konsumen melakukan transaksi via ATM. Kriminalitas ATM ini dimulai dengan menangkap nomor account ATM di slot ATM card pada umumnya, dan kemudian skimmer akan merekam informasi account dari ATM card. Setelah selesai di baca data-data account tersebut, mereka membuat kartu yang sama dengan no account dan data yang sama pada kartu palsu tersebut.
2. Penggunaan Website Palsu.
Penggunaan website palsu yang mirip dengan situs asli sering di sebut typo site.
Caranya, pelaku membuat situs yang memiliki nama yang hampir serupa dengan situs http://klikbca.com/dibuat samarannya dengan alamat http://clikbca.com/. Typo site dapat dengan mudah dibuat untuk domain .COM, .NET, .ORG, dan beberapa jenis domain lainnya. Setiap orang bisa menamakan situsnya tersebut dengan nama apa saja selama domain itu belum dimiliki orang lain. Dan kemudian si pembeli nama-nama domain yang mirip itu dapat membuat tampilan situsnya 100% mirip aslinya, sehingga seringkali orang yang salah ketik tidak menyadari bahwa ia sebenarnya berada di situs yang salah. Biasanya yang sering disalahgunakan adalah situs-situs dari bank resmi.Tujuannya tak lain adalah untuk menangkap user ID, password atau data-data pribadi lainnya. Data-data tersebut kemudian dimanfaatkan untuk melakukan transaksi illegal.
1. Pada kasus ATM (Automatic Teller Machine).
Pada kasus ATM belakangan ini, mesin ATM diberi suatu alat yang di sebut skimmer, untuk penggunaan alat tersebut melakukan proses skimming, (Skimming adalah penggunaan secara fisik reader sekunder untuk menangkap magnetic di belakang kartu kredit atau kartu debet). Skimmer dan keypad sekundernya digunakan untuk menangkap nomor account dan PIN ATM di box ATM. Modus ini menggunakan proses penyadapan Ketika konsumen melakukan transaksi via ATM. Kriminalitas ATM ini dimulai dengan menangkap nomor account ATM di slot ATM card pada umumnya, dan kemudian skimmer akan merekam informasi account dari ATM card. Setelah selesai di baca data-data account tersebut, mereka membuat kartu yang sama dengan no account dan data yang sama pada kartu palsu tersebut.
2. Penggunaan Website Palsu.
Penggunaan website palsu yang mirip dengan situs asli sering di sebut typo site.
Caranya, pelaku membuat situs yang memiliki nama yang hampir serupa dengan situs http://klikbca.com/dibuat samarannya dengan alamat http://clikbca.com/. Typo site dapat dengan mudah dibuat untuk domain .COM, .NET, .ORG, dan beberapa jenis domain lainnya. Setiap orang bisa menamakan situsnya tersebut dengan nama apa saja selama domain itu belum dimiliki orang lain. Dan kemudian si pembeli nama-nama domain yang mirip itu dapat membuat tampilan situsnya 100% mirip aslinya, sehingga seringkali orang yang salah ketik tidak menyadari bahwa ia sebenarnya berada di situs yang salah. Biasanya yang sering disalahgunakan adalah situs-situs dari bank resmi.Tujuannya tak lain adalah untuk menangkap user ID, password atau data-data pribadi lainnya. Data-data tersebut kemudian dimanfaatkan untuk melakukan transaksi illegal.