37.tulisan
Selasa, 24 April 2012 by Novia arsita in

ADA JERUK DI MULUTMU
   Marina mulai tidak suka bermain dengan anak-anak tetangga.Ia selalu di ejak oleh teman-temannya karena ibunya suka makan jeruk.Ia tak tahu apakah ibunya memang benar-benar suka makan jeruk.Ketika ia bertanya pada temannya dari mana mereka tahu bahwa ibunya suka makan jeruk,mereka mengatakan tahu dari ibu kandung mereka.
   Rasa penasaran muncul.Pulang sekolah Marina langsung menuju kamar ibunya.Ada lemari kayu besar berukir daun disamping tempat tidur.Ia menarik pintu lemari,tapi terkunci.Dengan rasa putus asa ia duduk ditempat tidur,merasakkan empuknya busa.Kakiknya terayun-ayun.Saat mengayun dengan cukup keras,tumitnya menyentuh sesuatu yang berada dikolong tempat tidur itu.
   Marina turun dari tempat tidur dan melongok kebawahnya.Ada sebuah peti kayu berwarna gelap.Ia menarik peti kayu itu.Ternyata peti kayu itu berisi buah jeruk yang berwarna kuning keemasan. Kenapa ibu menyimpan jeruk-jeruk ini di kolong tempat tidur ? pikir Marina.
   Semakin ia memperhatikan jeruk-jeruk itu,semakin berkilau warnanya.ada daya pikat yang dirasakan Marina untuk memakan buah itu.pasti rasanya sangat manis dan banyak airnya.Tak lama kemudian,Marina telah menggenggam sebuah jeruk.Saat hendak mengupas kulitnya.Marina mendengar dru mobil memasuki rumah.
   Marina segera meletakkan jeruk itu.Mendorong peti kembali kebawah tempat tidur.Berlari keluar kamar.Dan menutup pintu kamar ibunya.Iya menuju kamarnya dan berpura-pura tidur.Ibunya akan marah bila tahu marina tidak tidur siang.
   Suara langkah kakii terdengar,lebih dari satu orang .Lalu ada langkah yang mendekati kamar Marina.Ia segera memiringkan badan,punggungnya menghadap pintu. Pintu itu perlahan dibuka.Marina tahu itu pasti ibunya yang sedang memeriksa apakah ia sedang tidur siang atau tidak.Mata Marina yang mengarah ke tembok sebenarnya tidak terpejam.Pintu itu kemudian tertutup kembali.Suara ibunya yang sedang berbicara dengan seseorang di ruang tengah.Suara itu kadang diselingi tawa.Marina mencoba tidak peduli dan kini berusaha untuk pulas.Tapi matanya sukar terpejam.Ia memutar badannya bbeberapa kali.Kini ia menatap langitt-langit.Tiba-tiba teringat jeruk-jeruk yang ada dikamar ibunya serta ejekan teman-temannya bahwa ibunya suka makan jeruk.Kembali rasa penasaran muncul.Ia ingin melihat dengan mata kepala sendiri saat ibunya memakan jeru-jeruk itu.
   Marina keluar.Ruang tengah sepi.Matanya tertuju ke pintu kamar ibunya yang sedikit terbuka.Lalu terdengar suara sangat sama dari kamar itu.Mungkin itu suara ibu yang sedang makan jeruk,pikir Marina.
   Dengan berjinjit Marina mendekati pintu itu.Suara dari kamar ibunya makin terdengar.Mata Marina berusaha mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam.Terlihat bahu ibunya yang berkulit putih.Marina menggeser daun pintu.Kini ia bisa melihat lebih jelas.
   Marina sangat terkejut,Ibunya tak mengenakan pakaian,sambil memeluk perempuan yang tampangnya lebih muda dari ibunya.Perempuan itu pun tanpa pakaian.Mereka tertawa riang sambil  saling menyuapi buah jeruk.Bau buah jeruk terasa menyengat di hidung Marina.Ia seperti mau pingsan.
   Marina kangen ayah.Ia merasa tak lagi diperhatikan oleh ibunya.Pergi dan pulang sekolah sendirian.Memang jaraknya tidak terlalau jauh.Tapi ia iri dengan anak-anak lain yang selalu diantar dan dijemput oleh orang tua mereka,kadang-kadang malah ditunggui.
   Ayah Marina pulang sebulan sekali.Ibunya pernah berkata bahwa ayahnya bekerja ditengah laut,sesekali di tengah hutan.Tapi ia masih ingat cerita ayah yang mengatakan bahwa ia adalah seorang pemburu.Di tengah laut ia akan berburu Hiu dan di tengah hutan berburu Harimau.Hasil buruan itulah yang di jual untuk Marina sekolah.
   Marina sangat mempercayai ayahnya.Bhakan ketika gurunya menyuruh setiap anak untuk maju ke depan kelas dan menceritkan apa pekerjaan ayah mereka,Marina mengatakan bahwampekerjaan ayahnya adalah pemburu.Gurunya tersenyum mendengar cerita itu.
   Pagi itu Marina sedang duduk di kursi meja makan roti,telor rebus,dan susu ada di hadapannya.Ibunya lalu datang dan duduk di depannya.Warna bibir ibunya menyerupai warna kulit jeruk,juga bau harum dari tubuhnya.
   "Kenapa ibu sangat menyukai jeruk?" tanya Marina.
   Ibunya terkejut.Tangannya yang hendak mengambil roti berhenti.
   "Dari mana kamu tahu?"
   "Anak-anak tetangga yang bilang padaku."
   Ibunya lalu tersenyum."Jangan kau hiraukan kata-kata tetangga.Mereka hanya orang-orang usil yang iri pada kita dan tidak mengerti kalau jeruk itu awet muda.Kelak bila kau dewasa,Kau boleh memilih buah apapun yang kau suka."
   Terbayang di benak Marina berbagai macam buah-buahan.Melon,semangka,apel,anggur,mangga,manggis,nanas,jambu,salak,durian,dan,nangka.Tapi ia tak akan memilih buah-buahan itu.Ia paling suka pisang.
   Setelah makan Marina merengek minta di antar kesekolah.Tapi ibunya mengatakan bahwa ia harus cepat sampai ke tempat kerja.Marina terus merengek dan meminta ibunya untuk tidak bekerja hari itu.
   "Kalau tidak bekerja,kita tidak mungkin punya mobil baru.Penghasilan ayahmu tidak cukup.Besok kita sudah punya pembantu.Setiap hari kau akan diantar dan dijemput dari sekolah.Ibu juga tidak perlu repot lagi memasak dan mengurus rumah."
   Hari itu marina pergi ke sekolah dengan muka cemberut.Iya tidak mau masuk kelas,Hanya bermain perosotan dan ayunan.Gurunya telah berusaha membujuk,Tapi iya tetap tidak mau.Iya malah menagais ketika kepala sekolah datang dan memegang tangan nya.Akhirnya dia diberikan bermain hingga jam belajar usai.
   Rumah sepi.Marina masih kesal.Iya sudah berniat untuk ke kamar ibunya dan membuanang jeruk-jeruk yang ada di vawah tempat tidur.Ketika pintu pagar tebuka ,Iya malihat ayah nya sedang duduk di kursi teras.Perasan kesal leyap seketika.Marina berlari ke arah ayahnnya .Lelaki itu merentangakan tangan dan memeluk marina.
   "kamu semakin besar."
    Marina bertanya,"apakah ayah berhasil menangkap ikan hiu dan harimau?"
   "tentu,sayang.ayah bahkan berhasil menagkap ikan paus.Sekarang ayah punya uang."kata lelaki itu."Ngomong - ngomong,kemana ibu mu ?"
   Marina lalu bercerita bahwa sekarang ibunya sudah berkerja.Iya tak lagi menemani marina ke sekolah.Malah,Sekarang ibunya sudah memiliki mobil baru.Leleki itu diam sesaat.wajah nya terlihat aneh bagi marina.
   "Baiklah kita pergi ke restourant."

   Di sepanjang perjalanan dan di dalam restoranta marina sebenarnya ingin bercerita pada ayahnya bahwa sekaraang ibu suka sekali makan jeruk,badannya wangi jeruk,serta warna bibirnya serupa kulit jeruk. Tapi entah mengapa setiap kali ia ingin bercerita ada saja hal-hal yang mnegalihkan perhatiannya.
   Meraka pulang saat langit menndekati gelap.Marina sudah mengantuk karena ia seharusnya tidur siang.Ibunya belum pulang.Ia langsung menuju ke kamar dan langsung tidur, ia tidak tahu apa yang dilakukan ayahnya.
   Setelah beberapa jam pulas,Marina di bangunkan oleh suara ribut-ribut.Ia bissa mendengar dengan jelas suara teriakan ibunya.Kemudian di susul teriakan ayahnya.Marina turun dari tempat tidurnya.Ia ingin mengintip apa yang sedang terjadi.Tapi ketika mendekat ke pintu,ia mendengar suara benda yang di banting ke lantai.Marina menjadi sangat takut.Dengan cepat ia kemba;i ke tempat tidur dan menutupi seluruh badannya denga selimut.
   Marina bangun ke esokkan harinya.Rumah sepi.Ia menuju ke ruang tengah.Ada pecahan barang-barang dilantai.Marina melebarekan langkahnya agar tidak menginjak pecahan-pecahan itu.Ia menujun ruang tamu.Di sofa terlihat ayahnya sedang tidur tiba-tiba terdengar ketokan di pintu.Marina diam saja.Ketukan terdengar lagi.Ayahnya terbangun dan segera membuka pintu.
   Seorang wanita gemuk dan prempuan muda sedang berdiri.Perempuan gemuk itu mengatakan bahwa telah berjanji pada nyonya rumah untuk mengantarkan pembatu itu.Ayah Marina tampak bingung.Ia menoleh ke dalam,terlihat Marina berdiri kaku dan pecahan-pecahan barang di lantai.Lelaki itu mempersilahkan duduk di kursi teras.
   Hampiir setahun Marina tidak lagi mencium aroma jeruk di rumahnya dan terlihat ibunya.Ia bertanya kepada ayahnya kenapa ibu tidak pernah pulang,tapi lelaki itu hanya bilang bahwa Marina tak perlu lagi mengingat-ingat ibunya.
    Marina kini tinggal bersama ayahnya dan seorang pembantu yang bernama Marini.Ayahnya sudah tidak bekerja di tengah laut.Sekarang kemana-mana Marina di temani Marini.Tapi kadang-kadang merindukan keberadaan ibunya yang pandai membuat roti bakar dengan berbagai rasa.
   Hari itu marina ke sekolah sendirian.Marini minta izin pulang kampung selama empat hari karena kakaknya menikah.Tidak seperti biasanya,kelas di pulangkan lebih cepat.Ketika tiba di rumahnya,Marina  mencium aroma yang sudah lama hilang.Ya, ia ingat sekarang. Wangi jeruk.Marina marina segera mengendus bau itu,yang ternyata berasal dari kamar ayahnya.Dulu kamar itu milik ibunya.
   Saat mendekati pintu kamar,Marina mendengar suara mendeesah dan mengerang.Wangi jerukpun semakin terasa.Ia ingat peristiwa dulu.Apakah ibu sudah pulang? pikir Marina.Rasa rindunya muncul kembali.Ia ingin minta dibuatkan roti bakar rasa stoberi.Buatan ibunya paling enak sedunia.
   Marina menekan gagang pintu sangat pelan dan mendorongnya sedikit.Ternayata yang ia lihat bukan ibunya,melainkan ayahnya. Ayahnya tanpa pakaian, sambil memeluk dari belakang seorang pria yang tampangnya jauh lebih muda dari ayahnya.Pria itu juga tanpa pakaian. Di mulut mereka ada buah jeruk berwarna kuning keemasan.JUga ada beberapaq jeruk yang berserakan di atas tempat tidur.
   Tubuh Marina kaku.Ia ingin mengucapkan sesuatu.Tpi mulutnya terkunci rapat.Kalimat yang hendak diucapkan hanya menggema di batinnya, Ayah,kenapa ada jeruk dimulutmu? Wangi jeruk terasa semakin menyengat,membuat matanya berkunang-kunang.Marina tidak kuat lagi. Warna kuning berubah pekat,dan akhirnya ia benar-benar pingsan.


SUMBER: HAMZAH PUADI ILYAS. MASmedia Buana Pustaka.

Posting Komentar