Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
a) Ciri-ciri organisasi ialah: 1) terdiri daripada dua orang atau lebih,
2) ada kerjasama, 3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang
lain, 4) ada tujuan yang ingin dicapai.
b) James D. Mooney
Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk
mencapai suatu tujuan bersama (Organization is the form of every human
association for the attainment of common purpose).
c) John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari
beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama
(Organization is the structural framework within which the work of many
individuals is carried on for the realization of common purpose).
d) Herbert. A. Simon
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan
hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization
is the complex pattern of communication and other relations in a group
of human being).
e) Chester L. Barnard
Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua
orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang
bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is
a system of cooperative activities of two or more person something
intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).
f) Dwight Waldo
Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan
kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem
administrasi (Organization is the structure of authoritative and
habitual personal interrelations in an administrative system).
g) Luther Gulick
Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja
yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam
struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan
oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari
puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( Organization is the
means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men
who are placed in a structure of authority, so that the work may be
coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the
top to the bottom of the entire enterprise).
Partisipasi dalam organisasi
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua
struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak
langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi
secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang
bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih
mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan. Pada dasarnya
partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan
emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang
mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha
mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang
bersangkutan. Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya
berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan
sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang
dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan
kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung
jawab terhadap usaha yang bersangkutan.
Ada tiga buah unsur penting yang menurut Keith Davismemerlukan perhatian khusus dalam partisipasi.
- Unsur pertama adalah bahwa partisipasi atau keikutsertaan
sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih
daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
- Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha
mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang,
kesukarelaan untuk membantu kelompok.
- Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan
segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai
anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut:
a. Pikiran (psychological participation)
b. Tenaga (physical partisipation)
c. Pikiran dan tenaga (psychological participation dan physical partisipation)
d. Keahlian (participation with skill)
e. Barang (material participation)
f. Uang (money participation) Agar suatu partisipasi dalam organisasi
dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang
mutlak yaitu Waktu.
Bentuk-bentuk organisasi :
-Organisasi politik
-Organisasi sosial
-Organisasi mahasiswa
-Organisasi olahraga
-Organisasi sekolah
-Organisasi negara
Tipe - tipe Organisasi
- Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik,
yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas
dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana
bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian
menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya.
Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status,
prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan
dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan
mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka
mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah
perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas
(J Winardi, 2003:9).
- Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik
secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan
waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak
hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan
tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak
resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan
menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang
dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga
dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut
Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara
lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan
ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan
eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga
tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat
intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak
bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota
karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada
anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama
antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju
mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Organisasi berdasarkan sasaran pokok mereka
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai
secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran
pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun
sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
-Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu
organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada
anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa
menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
-Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic
organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa
sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
-Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)
-Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)
-Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)
-Organisasi-organisasi sosial (social organizations)
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan
mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra
kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan
mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas-kampus.
Sebagian organisasi mahasiswa di kampus Indonesia juga membentuk
organisasi mahasiswa tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan
mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap kemajuan
Indonesia, seperti organisasi Ikahimbi dan ISMKI. Di luar negeri juga
terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang
beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia.
Proses terbentuknya Lembaga Sosial
Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan
istilah yang berhubugnan dengan ”seperangkat aturan/ norma yang
berfungsi untuk anggota masyarakatnya”. Istilah untuk menyebutkan
seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya
itu, terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan
”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang benar? Tentu semunya tidak ada yang
salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan penekanannya. Mereka
yang menggunakan istilah ”social institution” pada umumnya adalah para
antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog,
pada umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang
dikenal dengan istilah lembaga sosial, dengan menekankan sistem norma
yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada tulisan ini, akan
digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk mempermudah tingkat
pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum sosiologi yang berlaku
saat ini.
Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap
penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal
dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan
yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga
dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :
-Diketahui
-Dipahami dan dimengerti
-Ditaati
-Dihargai
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi.
Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun
memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota
tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi.
Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki
seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan
kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud
abstrak. Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga
lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah
asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah
pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini
dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang
mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat
mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan
hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi
kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah
lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa
Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut.
Namun, pembahasan ini tidak mem- persoalkan makna dan arti
istilah-istilah tersebut. Dalam hal ini lebih mengarah pada lembaga
kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena pengertian lembaga lebih
menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung pengertian yang
abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut. Menurut
Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga kemasyarakatan
sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan Leopold
von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya.
Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan
dari proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang
berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-
polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan
sekelompoknya. Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat
lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng- artikan
lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap
perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya,
keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial.
Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam
menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan
pokok.
b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.
Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan
prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam
setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern.
Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.
Ciri-ciri organisasi sosial
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
-Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada
adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan
seterusnya.
-Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu
pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada
orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta
wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi
tersebut.
Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial
memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah
tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala
“birokrasi”.
-Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu
organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi
itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri
lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya
ádalah:
Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah
dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian
tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam
hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan
yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi
aspirasi anggotanya.
Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh
masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas.
Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan
pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki
peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah
disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan
mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana
tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.
Alasan berorganisasi
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan.
Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa
orang memilih untuk berorganisasi: a. Alasan Sosial (social reason),
sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok,
maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun
memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada
organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.
b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia
dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri
yaitu:
1) Dapat memperbesar kemampuannya
2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi.
3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.
Blog Archive
-
▼
2012
(178)
-
▼
April
(109)
- 97.tugas
- 96.tugas
- 95.tugas
- 94.tugas
- 93.TUGAS
- 92.TUGAS
- 37.tulisan
- 36.tulisan
- 35.tulisan
- 34.tulisan
- 33.tulisan
- 32.tulisan
- 31.tulisan
- 91.tugas
- 90..tugas
- 89.tugas
- 88.tugas
- 87.tugas
- 86.tugas
- 85.tugas
- 84.tugas
- 83.tugas
- 81.tugas
- 80.tugas
- 82.tugas
- 79.tugas
- 78.tugas
- 77.tugas
- 76.tugas
- 75.tugas
- 74.TUGAS
- 73.TUGAS
- 72.TUGAS
- 71.TUGAS
- 70.tugas
- 69.tugas
- 68.tugas
- 67.tugas
- 66.tugas
- 65.TUGAS
- 64.TUGAS
- 63.TUGAS
- 62.tugas
- 61.tugas
- 60.tugas
- 59.tugas
- 58.tugas
- 57.TUGAS
- 56.TUGAS
- 55.tugas
- 54.TUGAS
- 53.TUGAS
- 52.TUGAS
- 51.TUGAS
- 50.TUGAS
- 49.TUGAS
- 48.TUGAS
- 47.TUGAS
- 46.TUGAS
- 45.TUGAS
- 44.TUGAS
- 43.TUGAS
- 42.TUGAS
- 41. TUGAS
- 30.TULISAN
- 29.tulisan
- 28.TULISAN
- 27.TULISAN
- 26.TULISAN
- 25.TULISAN
- 40.TUGAS
- 39.TUGAS
- 38.TUGAS
- 37.TUGAS
- 36.tugas
- 35. TUGAS
- 34.TUGAS
- 33.TUGAS
- 32.TUGAS
- 31.TUGAS
- 24.TULISAN.
- 23.TULISAN
- 22.TULISAN.
- 21.TULISAN.
- 20.TULISAN
- 19.TULISAN.
- 30.TUGAS
- 29.TUGAS
- 28.TUGAS
- 27.TUGAS
- 26.TUGAS
- 25.TUGAS
- 24.TUGAS.
- 23.TUGAS.
- 22.TUGAS.
- 21.TUGAS
- 20.TUGAS
- 19.TUGAS
- 18.TUGAS
- 17.TUGAS
-
▼
April
(109)
Mengenai Saya
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SUMBER : http://rifki26nr.blogspot.com/2011/09/sejarah-timbulnya-organisasi.html